Kunjungan ke Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Yogyakarta dari Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga
Kunjungan ke Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Yogyakarta dari Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga
Bagi rakyat Indonesia, hari Sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober merupakan momen penting sebagai perwujudan pemuda yang mencintai bangsanya. Jika pada zaman perjuangan para pemuda mengangkat senjata berjuang meraih dan mempertahankan kemerdekaan, maka di zaman kemerdekaan ini para pemuda bisa mengisi kemerdekaan dengan berprestasi, membuat ide atau kreasi yang berguna bagi orang lain. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta ini.
Dibawah pimpinan dan bimbingan dari Bapak Zainal Arifin, M.S.I, para mahasiswa dituntut untuk mengasah kecendikiawanan mahasiswa dengan mengajak mahasiswa melakukan kegiatan berupa dolanan anak yang diadakan di Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Sleman Yogyakarta yang berlokasi di Dusun Padasan, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Saat itu perwakilan dari MPI UIN Suka berjumlah sekitar 5 orang yang terdiri dari 2 angkatan melakukan misi solidaritas bersama anak-anak Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Sleman Yogyakarta. Kegiatan yang dimaksud sederhana namun dapat berkesan bagi anak-anak panti yang terdiri dari anak-anak dari SD hingga anak SMA.
Anak-anak panti berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang. Ada yang yatim piatu, keluarga kurang mampu, dhuafa bahkan anak terlantar. Mereka semua berpartisipasi dalam permainan tersebut, baik murid laki-laki maupun murid perempuan. Mereka berjumlah sekitar 54 orang yang kembali aktif dalam permainan bocah.
Acara yang bertemakan Tradisional Games Training ini mengangkat kembali permainan tradisional yang kian jarang di mainkan di kalangan anak-anak zaman sekarang. Permainan itu antara lain seperti cublak-cublak suweng, ular tangga, petak umpet, gobak sodor, betengan dan sikepan. Permainan itu butuh kekompakan, kebersamaan dan kecerdikan sekaligus kecepatan. Sangat disayangkan permainan yang pada jaman 80an masih sering dimainkan, untuk sekarang ini makin jarang terlihat. Anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain gadget, laptop, bermain di mall yang kurang melibatkan banyak temannya. Di samping itu anak jadi kurang gerak. Untuk itulah sebagai wujud keprihatinan, mahasiswa MPI UIN Suka menyelenggarakan kembali permainan yang mulai hilang tersebut.
Tujuan diadakannya permainan itu menurut Angga, salah satu mahasiswa MPI UIN Suka yaitu “Untuk melestarikan budaya dolanan bocah yang kian mengikis atau bahkan menghilang dikalangan permainan anak sekarang sekaligus juga berbagi kebahagiaan dan kebersamaan dengan anak-anak panti asuhan Al Hakim”.
Sebagai pengurus Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Sleman Yogyakarta, Ustadz Uzi menyatakan menyambut gembira dan bersyukur berjalan dengan lancar. Dalam cuplikan isi sambutan beliau menyatakan ”kegiatan ini memberikan sisi positif yang baik bagi anak-anak kami, yang biasanya anak-anak hanya bermain sepeda, atau bermain di lingkungan panti tetapi diingatkan kembali dengan permainan tradisional.”
Setelah acara dolanan anak selesai, terlihat keceriaan di wajah anak-anak. Walaupun tak bisa dipungkiri ada kelelahan setelah mengikuti berbagai permainan dolanan anak tersebut. Keringat mereka mengucur deras, sebagai pertanda mereka habis beraktivitas yang menguras energi. Namun tidak ada raut kecewa dan kelelahan sebaliknya mereka sangat bergembira.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah untuk para pemenang dari berbagai jenis lomba, makan bersama dan pemberian plakat dari panitia lomba kepada pengurus panti asuhan Al Hakim Padasan Pakembinangun Sleman.
Dari kegiatan itu kita bisa mengambil hikmahnya. Bahwa perkembangan zaman banyak mengikis hal-hal positif yang ada dalam budaya Indonesia, termasuk diantaranya permainan. Banyak aktivitas positif yang pada zaman dahulu sering dilakukan namun kini jarang dilakukan seperti gotong royong juga berbagai permainan dolanan anak yang tadi telah di bahas diatas. Untuk itu perkembangan teknologi cukup diambil hikmahnya namun tidak menghilangkan sisi nilai positif dari permainan dolanan anak tersebut.
Kata terkait:
Panti asuhan yogya, panti asuhan al hakim, yayasan sinar melati, alamat panti asuhan sleman, alamat yayasan sinar melati