Padasan, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
0838-6918-5523
pantiasuhanalhakim@gmail.com

20 Masalah Pengindeksan di Google Search Console & Cara Memperbaikinya Secara Cepat

Panti Asuhan Al Hakim Sinar Melati Yogyakarta - Berani Hidup Berakhlak Mulia

20 Masalah Pengindeksan di Google Search Console & Cara Memperbaikinya Secara Cepat

20 Masalah Pengindeksan di Google Search Console & Cara Memperbaikinya Secara Cepat

Indexing issues adalah salah satu alasan utama mengapa konten berkualitas tinggi tidak pernah muncul di hasil pencarian Google meskipun strategi SEO Anda sudah tepat. Bahkan halaman yang ditulis dengan riset mendalam, struktur sempurna, dan backlink kuat bisa “menghilang” dari SERP hanya karena Google gagal mengindeksnya.

Sejak 2010, saya membantu ratusan website mengatasi masalah teknis seperti ini. Dan dari pengalaman tersebut, saya menyusun 20 masalah pengindeksan paling umum di Google Search Console (GSC) beserta solusi praktis yang bisa Anda terapkan hari ini.


Mengapa Pengindeksan Penting?

Google hanya bisa menampilkan halaman yang sudah masuk ke indeksnya. Jika halaman Anda tidak terindeks, maka tidak peduli seberapa bagus kontennya ia tidak akan pernah ditemukan pengguna melalui pencarian organik.

Berikut adalah 20 isu pengindeksan yang sering muncul di GSC dan cara memperbaikinya:


1. Crawled – Currently Not Indexed

Artinya: Google sudah merayapi halaman, tapi memilih tidak memasukkannya ke indeks, biasanya karena konten dianggap duplikat, tipis, atau berkualitas rendah.
Solusi:
– Perdalam konten dengan informasi unik dan bernilai.
– Tambahkan tautan internal dari halaman lain.
– Gunakan fitur URL Inspection di GSC lalu klik Request Indexing.

2. Discovered – Currently Not Indexed

Artinya: Google tahu halaman ini ada (misalnya dari sitemap), tapi belum sempat merayapinya, sering terjadi pada situs besar dengan crawl budget terbatas.
Solusi:
– Tingkatkan otoritas halaman dengan backlink internal/eksternal.
– Perbarui sitemap dan kirim ulang ke GSC.
– Hindari struktur situs yang terlalu dalam.

3. Duplicate Without User-Selected Canonical

Artinya: Ada beberapa halaman dengan konten mirip, dan Google tidak tahu mana yang utama karena tidak ada canonical tag yang ditentukan oleh pemilik situs.
Solusi:
– Tambahkan tag <link rel="canonical" href="URL-UTAMA" /> di semua versi duplikat.
– Atau, gabungkan konten duplikat ke satu halaman utama.

4. Alternate Page With Proper Canonical Tag

Artinya: Halaman ini sengaja tidak diindeks karena Google menghormati canonical tag yang mengarah ke versi utama.
Solusi:
– Tidak perlu diperbaiki jika canonical sudah benar.
– Pastikan hanya satu versi yang diindeks (misalnya: versi desktop, bukan mobile).

BACA JUGA:  YUUK, INVESTASI AKHIRAT..........!!!! Pembangunan Asrama Putri di Panti Asuhan & Pondok Pesantren Al-Hakim

5. Blocked by robots.txt

Artinya: File robots.txt melarang Googlebot mengakses halaman ini.
Solusi:
– Edit file robots.txt dan hapus baris yang memblokir halaman penting.
– Uji ulang dengan Robots Testing Tool di GSC.

6. Noindex Tag Present

Artinya: Ada meta tag <meta name="robots" content="noindex"> yang secara eksplisit mencegah pengindeksan.
Solusi:
– Hapus tag noindex dari halaman yang ingin diindeks.
– Periksa template CMS atau plugin SEO yang mungkin menambahkannya secara otomatis.

7. Soft 404 Error

Artinya: Halaman mengembalikan status 200 (OK), tapi isinya kosong, sangat tipis, atau tidak relevan, sehingga Google menganggapnya seperti halaman error.
Solusi:
– Isi halaman dengan konten bermakna.
– Jika halaman memang tidak dibutuhkan, arahkan ke halaman relevan dengan redirect 301 atau kembalikan status 404 yang sebenarnya.

8. Redirect Error (3xx/Loop)

Artinya: Ada rantai redirect atau loop yang membuat Googlebot kesulitan menemukan konten akhir.
Solusi:
– Gunakan hanya satu redirect 301 langsung ke URL tujuan akhir.
– Hindari redirect berantai (misalnya: A → B → C → D).

9. Server Error (5xx)

Artinya: Server mengalami gangguan saat Googlebot mencoba mengakses halaman.
Solusi:
– Perbaiki konfigurasi server.
– Pantau uptime dan kecepatan respons.
– Setelah server stabil, minta pengindeksan ulang via GSC.

10. Page Removed (404/410)

Artinya: Halaman sudah dihapus atau tidak ditemukan.
Solusi:
– Jika konten bernilai, buat ulang.
– Jika sudah tidak relevan, arahkan ke halaman terkait dengan 301 redirect.

11. Blocked by Page Removal Tool

Artinya: Anda (atau tim) pernah menghapus URL ini sementara lewat Google URL Removal Tool.
Solusi:
– Tunggu hingga permintaan kedaluwarsa (biasanya 90 hari).
– Atau, batalkan permintaan penghapusan di GSC jika masih memungkinkan.

12. Canonicalized to Another Page

Artinya: Halaman ini menunjuk ke URL lain sebagai versi utama.
Solusi:
– Pastikan ini sesuai niat Anda.
– Jika tidak, perbaiki canonical tag atau hapus jika tidak diperlukan.

13. Thin Content

Artinya: Konten terlalu pendek, generik, atau tidak memberikan nilai bagi pengguna.
Solusi:
– Tambahkan penjelasan mendalam, studi kasus, FAQ, atau visual.
– Fokus pada user intent, bukan hanya kata kunci.

BACA JUGA:  "Masih Mau Marah?" Part I

14. Parameterized URLs

Artinya: Banyak variasi URL karena parameter (misalnya: ?sort=price, ?utm_source=...) membuat Google bingung.
Solusi:
– Gunakan canonical tag untuk menyatukan versi.
– Atur penanganan parameter di Google Search Console > Settings > URL Parameters.

15. Mobile Usability Errors

Artinya: Halaman tidak ramah mobile font kecil, elemen tumpang tindih, atau viewport tidak sesuai.
Solusi:
– Gunakan desain responsif.
– Uji dengan Mobile-Friendly Test dari Google.

16. Crawl Budget Wasted on Junk URLs

Artinya: Google menghabiskan kuota crawl pada halaman tidak penting (seperti hasil filter, tag kosong, dll).
Solusi:
– Blokir URL tidak penting di robots.txt.
– Gunakan noindex untuk halaman dinamis yang tidak perlu diindeks.

17. Sitemap Missing Important Pages

Artinya: Halaman penting tidak masuk ke sitemap, sehingga Google mungkin tidak menemukannya.
Solusi:
– Perbarui sitemap XML agar mencakup semua halaman prioritas.
– Kirim ulang ke GSC.

18. Orphan Pages

Artinya: Halaman tidak memiliki tautan internal dari mana pun di situs Anda.
Solusi:
– Tambahkan link dari menu, konten terkait, atau footer.
– Pastikan juga masuk ke sitemap.

19. JavaScript Rendering Issues

Artinya: Konten hanya muncul setelah JavaScript dijalankan, tapi Googlebot tidak bisa merendernya dengan sempurna.
Solusi:
– Gunakan server-side rendering (SSR) atau pre-rendering untuk konten penting.
– Hindari menyembunyikan teks utama di balik JS.

20. Recently Published But Not Indexed Yet

Artinya: Konten baru memang butuh waktu untuk di-crawl dan diindeks.
Solusi:
– Tambahkan link internal segera setelah publikasi.
– Bagikan di media sosial atau forum relevan untuk percepat penemuan.
– Gunakan “Request Indexing” di GSC.


Masalah pengindeksan sering kali tidak terlihat tapi dampaknya sangat nyata: lalu lintas organik stagnan, meski konten terus diproduksi. Dengan memahami dan memperbaiki 20 isu di atas, Anda bisa memastikan bahwa setiap upaya SEO benar-benar terlihat oleh Google.

Tip Pro: Jadwalkan audit GSC setiap bulan. Cek tab “Coverage” dan “URL Inspection” secara rutin sebelum masalah kecil jadi penghambat besar.

Jika Anda mengelola situs e-commerce, blog, atau portal berita, perbaikan teknis ini bisa menjadi kunci lonjakan traffic dalam 30–60 hari.

Leave a Reply

WhatsApp WhatsApp kami!